Selasa, 28 Februari 2012

Merenungi Puisi Karya Taufik Ismail "KITA ADALAH PEMILIK SAH REPUBLIK INI "

Posted by Fatihatus Syahida 09.04, under | No comments


KITA ADALAH
PEMILIK SAH REPUBLIK INI


Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"


Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.

1966 

Rasanya saya tak sanggup membendung air mata saya ketika membaca puisi karya Taufik Ismail ini. Betapa kita kini bisa dikatakan "buruh di rumah kita sendiri", kita yang diberi anugerah kekayaan dari Tuhan tapi orang lain yang menikmatinya, sedangkan rakyat kita banyak yang menengadahkan tangan di pinggir jalan, memenuhi kolong jembatan bersama sanak keluarganya yang kelaparan, menangis terlunta-lunta ketika Satpol PP menenrtibkan mereka. atau mereka yang menangis di tenda pengungsiaan ketika banjir, gunung meletus, tanah longsor, tsunami dan bencana lainnya melanda daerahnya, sedangkan bantuan untuk mereka tak kunjung datang..

Sedangkan di atas sana, para pemegang kekuasaan sibuk menata kehidupan. Entah apa yang mereka tata, katanya "untuk kepentingan rakyat!!" Berbagai sumber daya alam dijual, perusahaan-perusahaan asing berdiri di bumi Indonesia, sedangkan sang pemilik -- Rakyat Indonesia -- menjadi buruhnya yang senatiasa berkata, "Duli Tuanku ?" Apakah ini yang namanya merdeka??

"Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
 
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
"

Ya, kita harus berjalan terus! Mewujudkan Indonesia yang lebih baik, sebuah negara yang benar-benar diinginkan oleh rakyat..


Jumat, 24 Februari 2012

Tips Menjaga Kesehatan Lambung

Posted by Fatihatus Syahida 07.59, under | No comments

Penyebab rasa nyeri pada lambung sebenarnya adalah GERD (Gastroesophagal Reflux Disease). GERD bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pada tubuh,

antara lain kelainan fungsi otot kerongkongan, gangguan fungsi lambung, faktor genetik dan bisa juga karena asma. Semua ini menyebabkan asam yang diproduksi lambung naik sehingga menyebabkan ketidaknyamanan organ di atas lambung.


Gejala yang paling umum adalah heartburn (sensasi panas dan nyeri pada perut bagian atas, dada, dan tenggorokan) rasa sakit pada lambung bisa juga akibat tukak yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori (H.Pylori) tetapi bisa juga disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu seperti aspirin.

Tukak adalah kerusakan pada lapisan dalam dinding lambung atau usus dua belas jari yang disebabkan oleh asam lambung, usus atau cairan lain yang dihasilkan oleh proses pencernaan.

Gejala tukak lambung yang secara kelompok disebut dengan dyspepsia adalah rasa sakit atau tak nyaman pada lambung, rasa kembung, perut terasa penuh atau malah kosong, mual ringan dan kebiasaan bersendawa. Beruntung bagi Anda yang menjalani pola makan kaya serat, karena risiko tukak lambung bisa turun hingga separuhnya. Serat juga dapat mempercepat penyembuhan, dan serat yang bersumber dari buah dan sayur adalah yang paling manjur.

Dan apel cukup ampuh untuk meringankan tukak selain itu Makanan yang kaya flavonoid seperti seledri, bawang Bombay dan teh hijau atau hitam juga dapat menghambat pertumbuhan H.pylori. begitu pula zat yang terkandung pada brokoli yaitu sulforaphrane bisa mematikan H.pylori. sebaliknya mengonsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari dapat meningkatkan kerentanan Anda terhadap H.pylori

Orang-orang yang sering menderita heartburn sebagai gejala GERD disarankan untuk mencoba mengubah gaya hidup dan pola makan terlebih dahulu sebelum mencari pengobatan medis. Beberapa saran yang patut dicoba adalah:

1. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi yang tidak mengandung kafein (decaf) pun dapat meningkatkan produksi asam lambung.

2. Menghindari minuman bersoda.

3. Menerapkan diet yang kaya akan buah dan sayur, tetapi hindari buah dan sayur yang sifatnya asam seperti jeruk, lemon, jeruk bali dan nanas.

4. Menjaga kondisi pencernaan yang sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama jika memiliki kelebihan berat badan. Sebab obesitas juga meningkatkan risiko GERD.

5. Setelah makan berjalan-jalanlah sebentar. Atau paling tidak tetap duduk atau berdiri tegak. Jangan berbaring atau melakukan gerakan membungkuk.

6. Hindari makan sebelum tidur. Pastikan waktu terakhir anda mengonsumsi makanan adalah dua jam sebelum tidur.

7. Sebaiknya posisikan tubuh miring ke kiri ketika tidur. Posisi lambung menjadi lebih tinggi dari kerongkongan, jika miring ke kanan.

Sumber: http://tipsoke.com/tips-menjaga-kesehatan-lambung.html

Selasa, 21 Februari 2012

Kemarahan itu meninggalkan luka

Posted by Fatihatus Syahida 20.58, under | No comments

Suatu hari ada seorang gadis yang suka marah. Setiap hari dia selalu marah. Disentuh sedikit, marah. Ada yang tidak cocok, marah. Ibunya tak tahu lagi bagaimana cara menghadapi anaknya. Lalu suatu hari sang ibu memberinya sebuah tas yang berisi paku. Dan sang ibu berkata pada anaknya bahwa setiap kali ia marah, maka ia harus menancapkan paku itu di pagar.

Pada hari pertama, gadis itu telah menancapkan 37 paku di pagar, itu berarti dia telah marah sebanyak 37 kali pada waktu itu. Beberapa minggu telah berlalu, gadis itu terus belajar untuk mengendalikan amarahnya.

Akhirnya, tibalah suatu hari ketika ia benar-benar tidak marah lagi dan ia sudah tidak lagi menancapkan paku di pagar. Dan dia menceritakan hal itu kepada ibunya, dan ibunya menyarankan agar ia mencabut paku itu dari pagar setiap hari ketika ia tidak marah. Hari terus berlalu, dan akhirnya paku itu telah tercabut semua. Kemudian ia menceritakan hal itu kepada ibunya. Lalu sang ibu menggandeng gadis itu dan membawanya keluar untuk melihat pagar.

Sang ibu berkata, “Kamu telah berhasil, anakku, tapi lihatlah lubang di pagar itu. Pagar itu tidak akan kembali seperti semula. Ketika kamu berkata dengan amarah, maka hal itu akan meninggalkan luka bagi orang lain yang kamu marahi.”

Dikutip dan diterjemahkan  dari bacaan di Buku Detik-Detik Bahasa Inggris dengan sedikit perubahan.

Rabu, 08 Februari 2012

Bahasa Indonesia Go International.??

Posted by Fatihatus Syahida 19.42, under | No comments


Bahasa Indonesia yang disebutkan dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan nampaknya kini mulai tersudutkan di hati masyarakat Indonesia sendiri. Fakta membuktikan bahwa sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih untuk mempelajari Bahasa Asing dari pada bahasanya sendiri. Bahasa Indonesai hanya digunakan dalam komunikasi sehari-hari tanpa mempedulikan kaidah-kaidah yang benar. Artikel ini saya peroleh dari (http://www.garudanesia.com/bahasa-indonesia-di-mata-dunia/) yang memaparkan fakta tentang Bahasa Indonesia di dunia.

Inilah faktanya.....

Orang yang tinggal dan menetap di negara lain secara tidak langsung perbendaharaan kata bahasa internasional mereka bertambah dan secara langsung memperlancar komunikasi seseorang dengan masyarakat di negara tersebut. Hal tersebut tentunya membantu segala aktivitas dan kerja dari seseorang yang merupakan tamu atau imigran di suatu negara sehingga ia dapat hidup dan bertahan di negara tersebut. Begitu juga dengan warga asing yang ingin tinggal dan menetap di Indonesia, harus dapat menguasai bahasa Indonesia di samping menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Akan tetapi, mengapa justru lebih banyak warga Indonesia yang senang atau merasa sangat eksklusif jika menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris (apalagi English British Style), Prancis, Latin, Mandarin, Jepang, bahkan Korea. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, terlebih khusus yang senang dengan bahasa-bahasa yang telah disebutkan adalah para generasi muda. Para pemimpin juga acap kali jarang tidak menggunakan bahasa Inggris dalam setiap pertemuan, padahal yang hadir hanyalah para eksekutif-eksekutif nasional yang bekerja di wilayah Indonesia saja. Sangat ironis memang dengan keadaan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan ataupun masyarakat yang berada di pedalaman-pedalaman wilayah Indonesia, di mana ketika kita dengan obsesi yang tinggi ingin menguasai banyak bahasa asing, mereka justru dengan susah payah ingin menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat lain. Pendek kata, Bahasa kita sepertinya kalah populer dengan bahasa asing lainnya.

Namun, apakah hal ini juga berlaku di negara lain? Apakah bahasa Indonesia juga mengalami hal yang sama dalam konteks internasional? Benarkah bahwa penggunaan bahasa Indonesia boleh dikatakan kalah populer di negeri sendiri dibanding dengan bahasa asing? Sebenarnya, justru sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia sendiri. Beberapa lembaga bahasa di Amerika Serikat dan Inggris justru merencanakan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional ke-3 setelah bahasa Inggris dan bahasa Mandarin.

Bahasa Indonesia kini mulai dipelajari secara mendalam oleh lebih dari 50 negara di dunia. Negara-negara tersebut di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Spanyol, Belanda, Portugal, Australia, Vietnam, Jepang, dan banyak negara lainnya yang kebanyakan pernah memiliki dan akan merajut benang merah dan dengan Indonesia. Seperti halnya dengan negara tetangga jauh kita, Australia. Mungkin karena banyaknya pemuda-pemudi Indonesia yang belajar ataupun pengusaha-pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di sana sehingga Bahasa Indonesia menempati peringkat keempat bahasa yang paling populer digunakan oleh warga Australia dan warga asing lainnya termasuk warga negara Indonesia. Di Australia, sekitar 500 sekolah, khususnya di wilayah-wilayah yang banyak ditempati oleh warga negara Indonesia, dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum mereka. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan bagi beberapa orang atau mungkin banyak orang, mengingat hal ini sudah terjadi sejak tahun 2007 dan masih berlanjut sampai sekarang.

Pemerintah Vietnam juga telah meresmikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar Kedua setelah bahasa nasional mereka di Ibukota Ho Chi Minh, Vietnam pada bulan Desember 2007. Pihak pemerintah mengatakan bahwa Bahasa Indonesia disejajarkan dengan Bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang sebagai bahasa yang diprioritaskan di kota tersebut. Konsul Jendral RI untuk Vietnam tahun 2007-2008, Irdamis Ahmad mengatakan satu hal yang membuat bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara lain karena kemungkinan akan hubungan bilateral antar kedua negara yang diprediksi akan sangat menguntungkan kedua pihak di masa depan. Di Amerika Serikat, negara yang dikenal sebagai negara Adi Kuasa, para pendidik mulai mengajarkan Bahasa Indonesia dalam kurikulum pendidikan yang mereka buat. Hal tersebut dilakukan karena mengingat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat baik dari segi ekonomi maupun pendidikan sudah sangat meningkat. Juga ada beberapa rumor yang mengatakan karena Presiden Amerika Serikat Barrack Obama pernah bersekolah di Indonesia, dan juga karena dalam kunjungan beliau beberapa waktu yang lalu, beliau masih terlihat fasih berbahasa Indonesia, maka warga Amerika Serikat merasa perlu juga untuk mempelajari bahasa Indonesia mengingat beliau sudah lama meninggalkan Indonesia tapi masih fasih berbahasa Indonesia, sehingga mereka mengambil keputusan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana dan gampang untuk dipelajari.

Lantas, benarkah bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sederhana dan gampang untuk dipelajari? Salah satu sumber dari sebuah forum mengatakan bahwa menurut Lembaga Bahasa di Dunia, dilihat dari segi gramatikal dan kompleksivitasnya bahasa-bahasa yang dianggap paling sulit untuk dipelajari dan digunakan berturut-turut dari yang paling sulit adalah Bahasa Ibrani (Bahasa Kaum Yahudi), bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa Jepang, dan bahasa Korea. Sementara itu, bahasa Indonesia secara mengejutkan menempati peringkat bahasa tersulit ke-15 di dunia. Hal ini disebabkan karena terlalu banyaknya partikel dan pengindahan tata aturan bahasa dalam bahasa Indonesia. Tapi, mengapa bahasa Indonesia justru mulai dipelajari hampir di 50 negara di dunia? Mungkinkah bahasa Indonesia akan mengikuti jejak bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Spanyol, dan bahasa Prancis yang berturut-turut merupakan bahasa internasional pertama, kedua, ketiga dan keempat di dunia?

Bukanlah hal yang mustahil jika bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional dunia atau malah menjadi bahasa peradaban dunia di masa depan, menggantikan bahasa Inggris yang sudah berakar kuat di hampir seluruh negara di dunia. Hal itu terbukti dengan banyaknya negara, hampir 50 negara yang mempelajari bahasa kita. Lebih dari 168 lembaga pendidikan formal maupun nonformal di beberapa negara yang telah memberikan pelajaran bahasa Indonesia kepada para peserta didiknya. Hal ini seharusnya dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi warga Indonesia, mengingat penggunaan suatu bahasa secara global berpotensi menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris, Mandarin, Spanyol, dan Prancis. Karena itu, dengan jumlah penduduk sekitar kurang lebih 228 juta jiwa (Sensus Penduduk Juli 2010), Indonesia sangat berpotensi mengantarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional di masa depan. Hal tersebut tentunya harus dimulai dari diri kita masing-masing, pribadi lepas pribadi. Menyenangi bahasa Indonesia yang baik dan benar dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu contoh sederhana untuk meningkatkan pamor bahasa Indonesia di mata dunia. Dengan demikian, pengguna bahasa Indonesia di dunia akan semakin banyak dan banyak lagi, dan pada akhirnya akan menjadi bahasa peradaban dunia.

Jumat, 03 Februari 2012

Mau Kuliah.?? Ambil Jurusan Apa, Ya.??

Posted by Fatihatus Syahida 05.08, under | No comments

Saat berada di kelas VI, kita dibingungkan dengan pilihan untuk memilih melanjutkan ke SMP/MTs mana. Dan saat di kelas IX, kita juga diberi pilihan untuk melanjutkan ke SMA/MA mana. Dan pada saat kelas XII kita kembali dipusingkan denga berbagai pilihan. Melanjutkan untuk kuliah di mana.?? Jurusan apa.? Sastra.? Hukum.? Farmasi.? Teknik.?  Kedokteran.? Atau FKUA.? hehehe, :-)
Barang kali masih banyak di kalangan teman-teman yang masih bingung, karena pada jenjang ini, pilihan kita menentukan masa depan kehidupan kita (begitu kata kebanyakan orang). Ya, memang benar. Apalagi di negeri kita ini yang lebih mengutamakan “sertifikat” dari pada “skill”. Ijazah merupakan tiket masuk untuk melamar sebuah pekerjaan. Orang yang lulusan S1 pasti memiliki kedudukan yang lebih dibandingkan dengan orang yang lulusan SMA, meskipun ia memiliki skill yang lebih dibandingkan orang yang lulusan S1. Lalu apakah sebuah pekerjaan yang kita cari dari hasil kuliah.??
Inilah yang kadang membuat kita “galau.” Sebagian orang memiliki kesenangan di bidang “A” tapi ternyata bidang “A” kurang prospektif, lalu ia memilih jurusan “B” saja yang dianggapnya lebih prospektif dan bisa mendatangkan uang banyak. Jadilah ia kuliah dengan tujuan “pekerjaan.” Kalau kita kuliah diniatkan untuk mencari pekerjaan, tanpa didasari rasa cinta kita kepada ilmu yang dipelajari maka yang ada kita diperbudak oleh impian mendapatkan “uang” dan tidak bisa enjoy dalam menjalani kuliah, hari-hari terasa berat penuh beban.!! Betuulll.??
So, jangan risaukan tentang jurusan yang ingin diambil.! Lihat pada dirimu.! Apa yang kau sukai.? Tanyakan pada hatimu.! Sesuaikan dengan MINAT DAN BAKATMU, karena kalau kita memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakat maka kuliah akan terasa nyaman. Jika hatimu bergerak ke barat, maka ikutilah ke barat, agar kau cepat sampai pada tujuanmu. Kalau kamu alergi melihat darah, maka ya jangan memaksakan diri untuk menggambil kedokteran, itu sama saja dengan melawan arus sehingga “gaya” yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu lebih berat.
Dan satu hal dasar yang harus selalu diingat, Jangan pernah lupakan niat untuk “THOLABUL ILMI”.!apapun jurusanmu, di manapun kamu kuliah. Janganlah khawatir : Alloh akan meninggikan derajat orang-orang yang BERIMAN dan BERILMU PENGETAHUAN (QS. AlMujadalah :11).
So, jangan takut dan khawatir jika jurusan yang kamu inginkan itu dipandang kurang prospektif! Selagi kamu bersungguh-sungguh dan bisa memanfaatkan peluang yang ada, maka InsyaAlloh akan ada jalan.
Oh ya, jangan sampai lupa mintalah ridho orang tua karena RIDHOLLOHI FI RIDHOL WALIDAINI. Bicarakan baik-baik dengan orang tua. Mintalah doa kepadanya agar diberi kemudahan jalan oleh Alloh..
Selamat berjuang, sahabatku.! Semoga Alloh memudahkan jalan kita..
Amin..
<Fatiha>